CINTA DI UJUNG SENJA

Cinta sejati. Aku yakin akan hal itu,
Semua orang mempunyai jatah mendapatkan cinta sejati,
Dan hanya mautlah yg dapat memisahkan dua insan dalam sebuah tali ikatan cinta sejati 
Walau tubuh mu telah mati namun cinta akan selalu hidup,
semua massa itu akan berlalu namun kenangan akan selalu tersirat dalam tepian relung hati terdalam,,,

Dalam pangkuan waktu,
Sepi memenuhi tiap sudut ruangan kamar ku,
Kuamati setangkai mawar senti demi senti yang adalah pemberian Lhia,
Wanita berusia 33 tahun yg ku temui saat usia 17 tahun

Awalnya ia adalah pejabat yg mensponsori tim sepak bola kami,
Kebetulan aku  bergabung dalam tim tersebut,
Sehabis latihan aku sering bercanda bersamanya,
tidak terpikir oleh ku bahwa lhia perlahan_lahan menyukai ku
hanya lantaran aku sering membuatnya tersenyum,

sering ia melirik ku dengan sorotan matanya yg begitu liar,
tatapan matanya seakan menelanjangi ku,
senyuman itu bilang cinta,
namun rapat_rapat ia kunci rassa itu pada kamar hatinya
aku mengetahuinya namun dengan lincah aku berpura2 buta.

aahh mana mungkin,
usia kita jelas beda, sangat tak mungkin ia menyukai ku,
Tanya ku dalam benak

Tepat matahari masih di atas kepala,
Kami sedang bercanda gurau,
Lalu aku diajaknya untuk Makan malam bersamanya
bimbang menggengam batin ku,
entah iblis mana yg merasuk ku menjawab ya,
tandanya aku menyetujui ajakanya,

seketika itu aku mulai akrab denganya,
parasnya sangat cantik,
ia terlihat berwibawa namun 
perbedaan usia kita sangat jauh 
aku 21 dan Lhia 33 tahun
namun kebutuhan pendidikan ku dan segalanya di penuhinya
tak bisa ku dustai bahwa ia berkoban puluhan juta untuk ku

semuanya terjadi begitu cepat
dan waktu dengan liar benar_benar mengubah segalanya ,
hingga kami berpacaran layaknya remaja lain.

memang aku merassa minder dan malu terhadap sahabat dan keluarga ku,
lantaran usia kita yang berbeda , 
ahh jalani saja ,ucap ku dengan lantang

aku tak tahu apakah aku mencintainya atau mungkin aku 
memanfaatkanya dan takut kehilangan segalanya 
yang tak bisa aku dapatkan dari orang lain ,

tak bisa ku pungkiri bahwa kami mejalaninya,
dan kami benar-benar saling cinta selama 4 tahun,
waktu yg cukup lama aku menjalani semua ini.

ada massa dimana jenuh membela seluruh bagian hati ku,
rassanya ingin berlari sejauh mungkin namun apa daya kaki ku terikat
ingin terbang bebas layaknya pemuda lain namun hati di ini di rantainya

suatu hari ia memberi ku setangkai mawar di hari ulang tahun ku,
lalu dengan begitu mesra Lhia mengajak ku
untuk bersama_sama ke pelaminan ,
tanpa berpikir panjang aku menolaknya
lantaran usia kami yg sangat jauh berbeda

jawaban ku seakan mencabik-cabik hati nya
ku lihat duka di matanya
seakan relung hatinya pecah berkeping2.

aku lihat air matanya berderai memenuhi pipinya
awan pun menjadi mendung seketika,
seakan turut merassakan goresan luka nya yg mendalam

sungguh,,
nikmat apa lagi yg telah aku dustakan
aku telah menyakiti hatinya
ku coba meraih jemarinya namun ia berlari menjauh dan terjatuh di tepian pantai

dengan cepat aku menyusul nya lalu ku  gapai tanganya
aku melihatnya terbaring kaku tak bersuara,
tak ku sadar bahwa ia mempunyai riwayat jantungan 
seketika itu juga telah pergi menghadap sang pencipta

napas ku seakan terhenti,
hati ku hampir meledak,
aaaarrrhhhhggggg ucap ku menahan pedih nya air mata yg tak tertahan lagi,
terus mengalir deras air mata ku ibarat mata air yg tiada hentinya,
tulang2 ku terassa kering, aku bagaikan mayat hidup.

hanya teriak kata tolong 
hingga beberapa orang membatu ku membawanya ke rumah sakit
namun kenyataan berkata lain
Lhia telah tiada, dan pergi untuk selama nya,

Bersalah kah diri ini
Berdosa kah hati ini, ucap ku dalam dada
Aku tak pantas di maafkan,pinta ku

kekecewaan membayangi setiap jejak langkah ku
kepergianya meninggalkan duka yang membekas di sanubari ku
namun aku tahu bahwa Lhia inginkan aku bahagia
dengan pilihan ku.

oleh sebab itu, aku tetap melanjutkan hidup ku
dengan tetap menyalibkan cintanya di hati ku
karena itu adalah cara untuk tetap mengenangnya.

cinta itu buta
tidak memandang usia, harta,jabatan,suku,bahasa,budaya.
cinta ibarat angin yg selalu memberikan kesejukan bagi setiap orang
yang tidak terlihat wujudnya namun selalu kita rassakan,
Mungkin aku bisa menguburkan cinta ku di relung terdalam hati ku
Tapi kau tak bisa membunuhnya.

Selasa 21 –November 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini